Selasa, 08 Agustus 2017
Selasa, 01 Agustus 2017
Arti Lambang Banser
Arti Lambang banser
- Kalimat Ya Illahi melambangkan
bahwa setiap gerak dan perjuangan Banser dijiwai dengan ketaqwaan serta
mengikuti segala perintah Allah SWT
- Logo Gerakan Pemuda Ansor
melambangkan kesatupaduan langkah Banser yang tidak bisa dilepaskan dari
organisasi induknya yakni GP Ansor
- Gambar Burung Ababil,
melambangkan kekuatan umat islam yang menjunjung tinggi upaya
kesejahteraan dan kemakmuran manusia
- Gambar Pita melambangkan
keteguhan Banser dalam membela dan mendorong setiap perjuangan menegakkan
kebenaran dan keadilan
- Tulisan Nahnu Ansharullah
melambangkan sikap Banser yang saling tolong-menolong sesama manusia
sebagai hamba Allah SWT
- Warna Merah (sebagai dasar
logo) melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat
pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran
- Warna Kuning melambangkan
ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangantugas organisasi
- Warna Hijau segitiga
melambangkan keimanan, keadilan dan kemakmuran
- Warna Hitam melambangkan
kesatuan dan persatuan bangsa yang kokoh dan kuat
- Segi Lima melambangkan rukun islam
lima dan pancasila sebagai dasar Negara
- Pisau Komando melambangkan
bahwa setiap anggota Banser siap setiap saat melaksanakan tugas organisasi
Sejarah GP Ansor
Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.
<>Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.
Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.
Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.
Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).
Rabu, 26 Juli 2017
Rijalul Ansor di bulan Romadhon 1438H
Kegiatan Rijalul Ansor di bulan romadhon 1438 H bersama GP Ansor PC Surabaya,
Turut hadir Pengurus Masjid Husnul Khotimah, GP Ansor PR Tembok Dukuh, MAjelis Sholawat Ahad PON
Turut hadir Pengurus Masjid Husnul Khotimah, GP Ansor PR Tembok Dukuh, MAjelis Sholawat Ahad PON
Selasa, 25 Juli 2017
Rijalul Ansor - Yasin Tahlil
Senin, 24 Juli 2017
Susunan Pengurus
GERAKAN PEMUDA ANSOR
PENGURUS RANTING TEMBOK DUKUH
BUBUTAN-SURABAYA
Sekretariat : Jl. Tembok Dukuh XII/6a
Surabaya Hp/Wa. 085755555268
|
SUSUNAN
PENGURUS
PIMPINAN
RANTING GERAKAN PEMUDA ANSOR
KELURAHAN
TEMBOK DUKUH
KECAMATAN
BUBUTAN KOTA SURABAYA 2017-2020
KETUA : Udhin Rochma Wiyanto S.T
WAKIL KETUA : Rizal Islach Fadjrilla
SEKRETARIS : Hayat Tulloh Husaini
WAKIL SEKRETARIS : Achmad afandy, S. Kom
BENDAHARA : Muhammad Ilyas
SATKORKEL : Alhuda achmad
1.
Bidang
Banser
a. Ketua
Bidang : Alhuda
achmad
b. Wakil
Bidang : Mochamad
fauzi
c. Sekretaris
Bidang : M Fahmi
d. Wakil
Sekretaris : Muhammad
Fais Ramadhan
2.
Bidang
Rijalul Ansor
a.
Ketua Bidang : Rizal
syofiudin
b. Sekretaris
Bidang : Sujarwo
3.
Bidang
Pemberdayaan Ekonomi dan UKM
a.
Ketua Bidang : Umar Syarif
b. Sekretaris
Bidang : Rama
Pujangga
4.
Bidang
Media dan Dokumentasi
a.
Ketua Bidang : Made, S.Pd
b. Sekretaris
Bidang : Rizki
Kurniawan
5.
Bidang
Pariwisata dan Olahraga
a.
Ketua Bidang : Doni Ndito P
b. Sekretaris
Bidang : Abdur Rohman
6.
Bidang
Kaderisasi dan Humas
a.
Ketua Bidang : Nopan okki
wijaya
b. Sekretaris
Bidang : Pahala
Ahmad Ridhoi
DEWAN PENASEHAT : H.
M Faridz Afif, S. IP, M. AP
Ust Abdul Chamid
Ust Saniman, S. Pd.I
M. Fatichur Rochim
Moch Rofii
Moch Taufik, S. Pd.I
Langganan:
Postingan (Atom)